Belajar bersyukur dari Angin
Pola Logo Neutron Yogyakarta
Belajar bersyukur dari Angin
Kisah Inspiratif

Belajar bersyukur dari Angin

Ternyata angin berperan penting dalam proses penyerbukan dalam tumbuhan.

Oleh Yanti
16 Mei 2020

Hai sobat Neutron, sudah tahu dong kalo salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang biak atau melakukan reproduksi. Tujuan utamanya agar makhluk hidup tetap lestari dan mampu mempertahankan kehidupannya. Hal tersebut tentu saja berlaku bagi tumbuhan, hewan dan manusia.

Perkembangbiakan pada tumbuhan dilakukan secara generatif dan vegetative. Umumnya reproduksi generatif pada tumbuhan berbiji diawali oleh penyerbukan kemudian pembuahan. Karena dilakukan secara seksual maka tumbuhan berbiji memiliki alat kelamin jantan & alat kelamin betina. Khusus untuk pembahasan kali ini, tumbuhan yang dibahas yaitu tumbuhan dari family poales atau graminae.

Tahukah kamu salah satu cara reproduksi yang terjadi pada tumbuhan dari family poales umumnya dibantu oleh angin loh sobat. Proses penyerbukan dengan bantuan angin ini dinamakan Anemogami. Hal itu terjadi karena family poales memiliki bunga berkelamin tunggal atau uniseksual, yakni bunga dengan satu macam alat kelamin saja.

Anggota family poales atau kita sebut rumput-rumputan ini sebenarnya sering kita lihat sehari-hari, contohnya padi, jagung, gandum, rumput teki dan rumput tetangga…oops rumput tetangga tidak masuk daftar list yaa sobat. Berdasarkan alat kelaminnya, bunga jantan pada jagung tergolong flos masculus karena pada bunga hanya ditemukan benang sari saja tanpa adanya putik. Selain itu bunga betinanya juga tergolong flos femineus karena pada bunga hanya ditemukan putik saja tanpa benang sari. Tapi bagaimana caranya yaa benang sari bisa sampai ke kepala putik jika alat kelaminnya saja terpisah?

Ternyata ciri-ciri bunga yang terdapat pada family poales umumnya memiliki mahkota berukuran kecil, warna bunga tidak menarik, serbuk sarinya ringan dan sedikit berbulu. Hal ini untuk memudahkan bunga diterbangkan oleh angin, dan penyerbukan pun bisa terjadi.

Berdasarkan karakteristik bunga yang dimiliki anggota poales tersebut, maka dibutuhkan perantara dalam proses penyerbukannya. Dan salah satu tipe penyerbukan yang ideal adalah angin. Karakteristik angin yang berhembus dari tempat tinggi ke tempat rendah ini memungkinkan dalam kehidupan tumbuh-tumbuhan, anginlah yang membawa benih-benih yang menyebabkan kesuburan dan penyerbukan (polinasi) serta penyebaran tumbuh-tumbuhan ke berbagai belahan bumi. Berdasarkan teori bahwa rata-rata kecepatan angin yang baik dalam menerbangkan benang sari agar sampai ke kepala putik adalah 2-7 km/jam. Tipe angin tersebut tergolong tipe angin yang berkekuatan ringan.

Namun, tahukah sobat bahwa proses penyerbukan ini (Anemogami) sudah disebutkan oleh Al Quran jauh sebelum peneliti mengamati tipe-tipe penyerbukan. Proses penyerbukan yang dibantu oleh angin, tercantum dalam Al-Quran surat Al Hijr ayat 22:

وَأَرْسَلْنَا الرِّيَاحَ لَوَاقِحَ فَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَسْقَيْنَاكُمُوهُ وَمَا أَنْتُمْ لَهُ بِخَازِنِينَ

Artinya:

“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.”

Selain proses anemogami yang sudah tercatat dalam Al Quran, bahkan konsep kecepatan angin pun secara tersirat telah Allah jelaskan dalam surat Quran surat Shaad : 36

فَسَخَّرْنَا لَهُ الرِّيحَ تَجْرِي بِأَمْرِهِ رُخَاءً حَيْثُ أَصَابَ

Artinya:

Kemudian Kami tunjukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya

Pada surat di atas jelas sekali Allah SWT menyebutkan konsep polinasi (penyerbukan) sekaligus anemogami dengan menyebutkan “meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan)”. Tidak heran bahwa Al Quran disebut sebagai pedoman dan petunjuk untuk semua cabang keilmuan termasuk sains. Sudah sepatutnya kita mensyukuri setiap nikmat yang telah Allah berikan, bahkan dari angin sekalipun. Allah menciptakan segala sesuatu sudah dengan fungsi dan porsinya masing-masing, tanpa cacat dan cela.