Hobi Baru di Masa Pandemi
Pola Logo Neutron Yogyakarta
Hobi Baru di Masa Pandemi
Tips Belajar, Berita Pendidikan, Kisah Inspiratif, Parenting

Hobi Baru di Masa Pandemi

Tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau terus berupaya. Meskipun di rumah saja, bukan berarti kita diam dan rebahan. Banyak hal yang dapat dilakukan selama pandemi tanpa mengabaikan protokol kesehatan.

Oleh Neutron Yogyakarta Kediri-2
14 Juni 2021

Momen di rumah saja yang telah dijalani beberapa bulan ini bukan terus mematikan kreativitas, melainkan memunculkan kreativitas dan hobi baru dikalangan milenial. Hobi ini tentu saja dilakukan demi membunuh waktu yang dirasa sangat membosankan. Hobi yang dipilih pun tidak sembarang hobi. Sesui dengan kondisi yaitu di rumah saja, maka hobi yang dipilih pun merupakan kegiatan yang dapat dilakukan di rumah, menyenangkan, dan yang terpenting adalah membuatnya tetap produktif.

Salah satu hobi yang sedang digandrungi di masa pandemic seperti saat ini yaitu berkebun di rumah. Dengan memanfaatkan bagian rumah, entah itu halaman, teras, ataupun bagian rumah lainnya, hobi ini dapat membuat seseorang semakin betah di rumah. Tanaman yang dipilih pun beraneka. Kita dapat berkebun dengan menananam sayuran, bunga, buah-buahan, atau bahkan tanaman hias.

Berkebun menjadi salah satu alas an para kaum milenial untuk merefresh otak dan mata. Melihat tanaman hijau, bunga bermekaran, dan kuncup-kuncup tumbuh membuat otak dan mata menjadi rileks, apalagi dalam kondisi pandemic seperti saat ini yang banyak memunculkan berita-berita yang dapat menimbulkan kepanikan dan terbatasnya akses mencari hiburan.

Hobi ini menular secara cepat di kalangan masyarakat. Seseorang menceritakan hobinya ke orang lain. Menunjukkan tanaman-tanaman koleksinya kemudian menceritakan serunya bercocok tanam. Orang yang mendengarkan pada akhirnya akan tertarik dan ikut mencoba bercocok tanam. Setelah berhasil dan mendapatkan hasilnya, dia akan ketagihan. Dia akan berusaha menambah koleksi tanamannya., bahkan rela mengeluarkan uang untuk mendapatkan tanaman buruannya.

Awalnya, kegiatan berkebun ini hanya sebuah hobi penghilang jenuh. Dengan kata lain, kegiatan ini digunakan sebagai hiburan selama di rumah saja. Namun, kini hobi bukanlah sekedar hobi. Hobi pun bisa menjadi pundi-pundi. Tanaman-tanaman itu kemudian diperjual belikan. Para pemilik tanaman mematok harga untuk setiap tanamannya. Semakin banyak peminatnya, maka akan semakin mahal harga tanaman itu.

Harga yang dipatok untuk jenis tanaman tertentu lumayan tinggi. Namun, hal ini tidak menjadi masalah bagi penggemar tanaman. Pada umumnya, mereka akan bangga ketika memiliki tanaman yang langka dengan harga yang fantastis. Bukan apa-apa, ini hanya bertkaitan denga prestige.

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan ketika seseorang ingin memulai bercocok tanam, khususnya tanaman hias. Factor-faktor tersebut antara lain komitmen, penempatan tanaman hias, luas lahan, tanaman hias yang disukai, dan anggaran dana.

Faktor pertama yaitu komitmen. Komitmen sangat penting ditentukan sebelum memulai hobi yang satu ini. Seberapa besarkah komitmenmu terhadap hobi ini? Apakah kamu memiliki banyak waktu untuk merawat tanaman ini nanti? Ataukah kamu seorang yang sibuk sehingga tidak memiliki banyak waktu, tetapi tetap ingin berkebun? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini nanti akan membantumu dalam menentukan tanaman yang akan ditanam. Jika kamu memiliki banyak waktu, maka tanaman sejenis anthurium cocok menjadi pilihanmu. Hal ini dikarenakan pada perawatan anthurium dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran, mulai dari menyiram secara rutin, menngunting daun yang menguning, memindah pot agar tetap terkena sinar matahi, sampai pemupukan. Jika kamu termasuk orang yang sibuk, kaktus dan lidah mertua bias menjadi pilihan.

Faktor kedua yaitu penempatan tanaman hias. Semua tanaman hias memerlukan sinar matahari. Yang membedakan adalah banyaknya sinar yang dibutuhkan. Posisi rumah ikut menentukan jenis tanaman yang akan dipilih. Ke arah manakah rumahmu menghadap? Seberapa banyak sinar matahari yang masuk ke rumahmu?

Faktor ketiga yaitu luas lahan. Berkebun tidak harus membutuhkan lahan yang luas. Lahan yang sempit pun dapat digunakan untuk bercocok tanam, yaitu dengan cara hidroponik.

Faktor keempat yaitu tanaman hias yang disukai. Merawat tanaman diibaratkan merawat diri kita sendiri. Jadi, pilihlah tanaman yang benar-benar disukai. Jika tidak, kegiatan berkebun tidak akan menyenangkan. Sekali lagi, jangan tergoda dengan tanaman yang sedang popular. Sebelum memilih tanaman, tanyakan pada hati nurani, apakah benar-benar tanaman ini yang diinginkan?

Faktor yang terakhir yaitu anggaran dana. Sebelum memilih tanaman, pastikan keuangan mencukupi. Jangan sampai, demi memenuhi keinginan membeli tanaman hias, kebutuhan lain terbengkalai.

Tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau terus berupaya. Meskipun di rumah saja, bukan berarti kita diam dan rebahan. Banyak hal yang dapat dilakukan selama di rumah saja, salah satunya yaitu bercocok tanam. Bercocok tanam dapat menjadi hiburan, dapat juga menambah tabungan.