Jadikan belajar sebagai cinta dan  petualangan, bukan kewajiban
Pola Logo Neutron Yogyakarta
Jadikan belajar sebagai cinta dan  petualangan, bukan kewajiban
Tips Belajar

Jadikan belajar sebagai cinta dan petualangan, bukan kewajiban

Tidak ada yang langsung tersenyum bergembira ketika mendengar kata ‘belajar’. Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau praktek yang diperkuat.

Oleh Eka Fitriani
04 April 2020

Tidak ada yang langsung tersenyum bergembira ketika mendengar kata ‘ belajar’. Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau praktek yang diperkuat. Belajar merupakan hasil dari interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah apa yang diberikan oleh guru kepada siswa, sedangkan respon adalah bentuk tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan.

Belajar tidak hanya melulu memegang alat tulis dan buku, tentunya hal itu menjadi membosankan karena harus berkutat dengan huruf-huruf yang kita dipaksa dalam mengerti akan artinya. Belajar juga tidak melulu duduk, mendengar, diam, dan menyerap. Belajar bisa dijadikan sebagai ‘cinta’ kita terhadap sesama. Tentu klo bicara mengenai cinta, akan langsung telinga ini siap untuk menunjuk bahwa kita mencintai siapa dan bagaimana. Cinta dimulai dari rasa penasaran, kemudian ingin mengenal. Penasaran bagaimana rumus rumus berasal, penasaran bagaimana semua materi pelajaran harus dipelajari, penasaran kenapa dunia ini bisa bergerak tapi tidak ada yang merasakan pergerakannya. Yap, dengan semua rasa penasaran, tentunya seseorang harus berpikir bahwa ilmu lah yang menjadi penyokongnya.

Selain cinta, kita bisa menjadikan belajar sebagai petulangan, bagaimana cara menemukan hasil yang indah dan benar. Bermain rumus, memasukkan angka, menemukan jawaban, dan mendapat nilai dari proses petualangan soal itu.

Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. Misalkan kecakapan seorang anak dalam memainkan piano seolah belajar, tidak akan hilang begitu saja melainkan akan terus dimiliki bahkan akan semakin berkembang kalau dilatih. Contoh yang lain adalah ketika seorang anak menghapal dan membaca rumus rumus matematika, kimia, fisika, maka seorang anak tersebut akan terbiasa mampu mengerjakan soal soal dari rumus yang dipelajari.

Ketika belajar dianggap suatu proses perubahan didalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan dan kualitas tingkah laku, maka dari situ kita mengartikannya bahwa setelah belajar harus ada perubahan. Perubahan apa yang didapat, ya tentunya perubahan dari tidak tau menjadi lebih tau. Tapi, dengan begitu jangan sampai merasa ada keterpaksaan dalam proses mempelajarinya. Cinta, dan melanjutkan petualangan yang harus diarsipkan dalam diri, mencintai ilmu, mengeksplornya kedalam bentuk soal dan jawaban. Semoga dengan begitu, ilmu yang kita cintaipun akan mendapat jawaban. Jawaban yang tepat dan benar.