MASKER “PENYELAMAT ATAU PENGHILANG NIKMAT SEHAT”
Pola Logo Neutron Yogyakarta
MASKER “PENYELAMAT ATAU PENGHILANG NIKMAT SEHAT”
Parenting

MASKER “PENYELAMAT ATAU PENGHILANG NIKMAT SEHAT”

Pandemi Covid-19 tengah melanda dunia termasuk Indonesia. Pandemi tersebut memberikan dampak luar biasa di segala bidang kehidupan mulai bidang ekonomi, sosial, pendidikan, dan kebiasaan masyarakat.

Oleh Umul Wahyuni Jamilah Darojat, S.Si.
09 November 2020

MASKER “PENYELAMAT ATAU PENGHILANG NIKMAT SEHAT”

Pandemi Covid-19 tengah melanda dunia termasuk Indonesia. Pandemi tersebut memberikan dampak luar biasa di segala bidang kehidupan mulai bidang ekonomi, sosial, pendidikan, dan kebiasaan masyarakat. Di sini penulis tidak membahas bidang-bidang yang terdampak, tetapi salah satu dampak terhadap kebiasaan masyarakat yaitu memakai masker. Memakai masker merupakan kebiasaan yang berawal karena terpaksa. Terpaksa memakai masker karena takut terpapar covid-19, bahkan ada yang memakai masker karena takut terkena rasia petugas Satpol PP. Padahal jika kita memahami betapa banyak manfaat memakai masker, maka kita akan menyadari dan konsisten memakai masker. Dengan memakai masker , maka banyak manfaat yang kita dapatkan yaitu :

  • Terhindar dari menghirup udara yang kotor, apalagi kondisi sekarang ini, polusi udara sudah cukup tinggi
  • Terhindar dari menghirup udara yang mengandung bakteri dan spora jamur.
  • Dan yang paling viral saat ini bisa terhindar menghirup udara yang mengandung virus- virus yang menyerang saluran pernapasan termasuk Covid-19
  • Menahan percikan droplet (percikan air liur dan lendir hidung )menyebar ke seluruh ruangan atau ke udara bebas.

Jadi, saya rasa sebenarnya masker tidak hanya melindungi kita dari penyebaran Covid -19, tetapi mencegah kita terinfeksi berbagai patogen (benda dan organisme penyebab penyakit ). Itulah yang saya maksud dengan “Masker Sebagi Penyelamat”.

Tetapi pemakaian masker yang tidak atau kurang tepat justru akan sangat berbahaya bagi kesehatan kita. Pemakaian masker yang tidak tepat adalah pemakaian masker sekali pakai dipakai berhari-hari (berkali-kali). Pemakaian masker sekali pakai, jika kemudian dicuci dan dipakai kembali maka serabut serabut bahannya yang lembut akan terlepas dan terhirup dan berbahaya bagi pernapasan. Selain itu, pemakaian masker sekali pakai yang dipakai berkali-kali tanpa dicuci, maka masker tersebut menjadi sarang bakteri yang nyaman karena bahan masker yang lembut dan mudah teruraikan. Penggunakan masker yang tidak tepat berikutnya adalah pemakaian masker kain yang dipakai berkali kali dan jarang dicuci, justru masker mejadi sarang bibit penyakit (sarang patogen). Patogen tersebut bisa berupa debu, virus, bakteri, spora jamur. Ketika kita memakai masker tersebut, maka kita menghirup patogen-patogen tersebut.

Pembaca yang budiman, pemakain masker yang tidak tepat berikutnya adalah masker dengan sirkulasi udara yang buruk, justru kita akan kekurangan oksigen, sehingga menyebabkan kita merasa sesak napas mudah lelah. Karena memakai masker tersebut kita merasa sesak napas, orang biasanya akan menurunkan masker, sehingga yang tertutup dan terlindung adalah dagunya, bukan mulut dan hidungnya. Padahal berbagai patogen akan mudah menginfeksi tubuh, jika masuk melalui mulut dan hidung. Itulah yang dimaksud penulis , “memakai masker yang justru menyebabkan penyakit alias menghilangkan nikmat sehat”.

Jadi ayo rekan rekan semua keluarga besar Neutron Yogyakarta , kita menggunakan masker yang benar dan menjadi penggerak orang orang terdekat kita untuk menjaga kesehatan dengan salah satunya gunakan masker dengan benar, benar cara memakainya, benar jenis bahannya dan benar perawatannya.

Salam sehat,