MENALAR AKM PENGGANTI UN
Pola Logo Neutron Yogyakarta
MENALAR AKM PENGGANTI UN
Berita Pendidikan

MENALAR AKM PENGGANTI UN

Kebijakan baru mas Nadiem, UN yang berganti baju menjadi AKM (Assesmen Kompetensi Minimum) sebenarnya memiliki tujuan yang mulia yaitu tetap “mencerdaskan kehidupan bangsa”.

Oleh Muhammad Fajar Fathu Rhohman
27 Oktober 2020

Sebelum membahas lebih jauh mengenai AKM, apakah sobat neutron setuju kalau UN benar-benar ditiadakan? Artinya sudah tidak ada lagi “dia” yang beralasan “pengen fokus buat belajar UN” .. atau sudah tidak ada lagi kamu yang pengen modus buat belajar kelompok bareng dia. Terlepas dari pro dan kontra kebijakan baru mas Nadiem, UN yang berganti baju menjadi AKM (Assesmen Kompetensi Minimum) sebenarnya memiliki tujuan yang mulia yaitu tetap “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Penggantian UN menjadi AKM cukup beralasan mengingat beberapa waktu lalu The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) mengumumkan hasil Programme for International Student Assesment (PISA) 2018. Taukah sobat neutron Indonesia sudah berpartisipasi dalam penilaian ini selama 18 tahun sejak tahun 2000, namun selama itu pula nilai kemampuan siswa tidak pernah diatas rata-rata. Penilaian ini dilakukan untuk mengevaluasi sistem pendidikan dengan melihat tiga poin utama, yaitu literasi, matematika dan sains. Sebagai contoh, berdasarkan laporan PISA tahun 2018 skor matematika siswa Indonesia berkisar di angka 379 dari rata-rata skor dunia sebesar 489. Dengan hasil tersebut Indonesia menempati peringkat 72 dari 78 negara untuk skor matematika. For Your Information negara Cina dan Singapura masing-masing mencapai nilai 591 dan 569 untuk kemampuan matematikanya loh.

Jika berjalan sesuai rencana maka tahun 2020 akan menjadi tahun terkhir berjalannya UN dan dilanjutkan pada AKM di tahun 2021 sebagai penggantinya. Namun situasi jauh berbeda di tahun ini, pageblug Covid-19 melanda dunia termasuk Indonesia. Semua sektor diharuskan untuk bisa beradaptasi dari hulu ke hilir, dari sektor ekonomi, kesehatan hingga pendidikan. Selain perilaku-perilaku baru yang seharusnya sejak dulu bisa kita terapkan, pandemi ini memkasa dunia untuk lebih cepat menerima revolusi industri 4.0. Sebagaimana tujuan awal dikenalkannya AKM adalah untuk mempersiapkan kecakapan hidup abad 21. Lalu bagaiamana dengan pelaksanaan AKM ditahun pertamanya ? Sebagai anak yang dibesarkan oleh Ibu Pertiwi kita masih menunggu penentuan kelulusan siswa di tahun 2021 teknisnya akan berjalan seperti apa. Tantangan pasti banyak di tahun pertama namun sosialisasi dan persiapan AKM sudah masif dilakukan di setiap satuan pendidikan.

Soal-soal AKM dimaksudkan untuk melatih nalar siswa, paling tidak generasi +62 bisa membedakan mana informasi hoax dan fakta , mana fakta mana opini, mana ikan pari mana manusia yang dikutuk karena durhaka # generasi 90-an yang belum dapat AKM pasti tau, next soal AKM mempunyai ciri khas mengedepankan nalar dari tingkat pemikiran LOTS ke HOTS. Dari semua cara yang dipakai siswa untuk menjawab soal, mari flashback ketika ujian nasional masih mejadi patokan utama kelulusan siswa. Bermunculan siswa-siswa yang mendadak jadi ahli sandi, rajin ke kamar mandi dan murah hati meminjamkan dusgrip ke teman yang berlainan meja. Semua cara itu sepertinya sudah kuno, bagi siswa yang on the right track juga memiliki metode tersendiri untuk menjawab soal mulai dari menghafal jawaban, mencoba memahami konsep atau dengan membangun jebakan keledai yang kokoh seperti tembok raksasa di Cina, namun coba terapkan cara itu untuk menjawab salah satu soal yang keluar di UTBK tahun 2019. Saya pernah baca soal biologi dan menurut saya sebaik apapun persiapan UTBKnya kalau nalarnya berhenti akan sulit menjawab soal tersebut. Di soal tersebut disajikan ilustrasi relung /niche berbagai spesies kadal dan saya yakin sebanyak siswa yang membaca nama-nama kadal tersebut mereka hanya familiar dengan kadal Yupi. Dan pertanyaanya adalah jika terjadi kebakaran hutan kadal mana yang akan bertahan hidup ?? coba cari soalnya dan jawab dengan jembatan keledai yang sudah kalian bangun. Dari semua metode menjawab soal, menalar adalah metode yang paling efektif untuk menjawab soal baik itu soal ujian ataupun soal AKM.