Rendy A. Sahara, Diterima di FK UI dan UNAIR. “Punya cita-cita Tinggi itu nggak apa-apa, yang penting bisa tanggung jawab sama cita-citanya.”
Pola Logo Neutron Yogyakarta
Rendy A. Sahara, Diterima di FK UI dan UNAIR. “Punya cita-cita Tinggi itu nggak apa-apa, yang penting bisa tanggung jawab sama cita-citanya.”
Kisah Inspiratif

Rendy A. Sahara, Diterima di FK UI dan UNAIR. “Punya cita-cita Tinggi itu nggak apa-apa, yang penting bisa tanggung jawab sama cita-citanya.”

Artikel mengenai siswa berprestasi untuk kali ini, semoga bisa menginspirasi semuanya yaaaa.

Oleh Eva Yesi U
13 Februari 2020

Sobat Neutron Pare pasti kenal dong kakak yang satu ini, apalagi yang anak SMADA Pare nih, pasti udah kenal banget. Selain Aktif dan tercatat sebagai Sekretaris Umum Osis dan menjadi bagian dari Kobarda SMADA, kakak yang satu ini juga sangat berprestasi lho. Pernah mewakili sekolah dalam Olimpiade Matematika, 10 besar nilai UN tertinggi Se-Kabupaten Kediri, dan yang pasti masih banyak lagi.

Kakak yang sudah dari kelas XI terdaftar sebagai siswa Neutron Pare ini memiliki mimpi menjadi salah satu bagian dari mahasiswa FK UI, lho. Alhamdulillah impian terbesarnya bisa tercapai. Lantas seperti apa perjalanan Kak Rendy dalam mencapai cita-citanya?

Semua Karyawan bahkan pengajar mungkin masih ingat dengan kakak yang selalu rajin masuk les, baik Program Regular ataupun Program Minggu. Satu hal yang selalu Kak Rendy sampaikan ketika ditanya apa tipsnya bisa masuk FK UNAIR dan UI sekaligus. Jawabannya hanya 1, “Belajar! Punya cita-cita tinggi itu nggak apa-apa, yang penting bisa tanggung jawab sama cita-citanya.”

Kegigihan dari hasil belajar Kak Rendy membuah hasil yang cukup bagus lho. Nilai UTBKnya pun cukup bagus 716. Tetapi karena belum PD dengan skor itu akhirnya saat SBMPTN lebih memilih FK UNAIR dan FK UB sebagai pilihan. Namun hal itu tidak lantas membuatnya puas. Sembari menunggu pengumuman SBMPTN yang masih lama pada saat itu, remaja yang kelewat aktif ini memutuskan untuk kembali belajar untuk mempersiapkan seleksi mandiri. Rendy hampir mendaftar seleksi mandiri di semua PTN yang ia inginkan seperti ITB, ITS, UGM dan lagi-lagi UI yang merupakan Universitas impiannya.

“Saya ikut Mandiri UNAIR juga mbak, kebetulan pelaksanaannya sebelum pengumuman SBMPTN. Jadi jaga-jaga aja. Tapi yang utama tetep pengen masuk FK UI,” ujarnya.

“Alhamdulillah SBMPTN diterima di FK UNAIR. Saat itu aku udah daftar ulang, dapat almet juga, sama kos juga udah dapet.”

Saat sudah menjadi salah satu bagian dari maba FK UNAIR dan siap ospek, siapa sangka remaja 18 tahun ini justru mendapatkan kabar gembira bahwa dirinya diterima di FK UI melalui SIMAK.

“Yang UNAIR terpaksa ditinggal mbak, karena cita-cita terbesar saya masuk FK UI.”

Seperti kata orang, hasil tidak akan menghianati usaha. Ketika memiliki tujuan dan cita-cita, jika masih ada jalan maka kejarlah, walaupun perjalanan menuju kesana tidaklah mudah dan butuh berlipat-lipat lagi usaha. Maka ketika hasil itu berhasil didapat, maka tidak hanya kalian yang mendapatkannya yang bangga, tetapi juga orang-orang yang ada di sekitarnya.

Tak berhenti disitu, remaja yang lagi-lagi kelewat aktif ini walupun masih maba sudah aktif mengikuti beberapa kepanitiaan lho. “Kalau organisasi sih, belum, masih pendaftaran,” katanya. Dalam kurun waktu 1 semester saja Kak Rendy ini sudah menjadi bagiaan dari panitia Open House FK UI, FK UI Art Show, beberapa Baksos dan menjadi panitia pemilihan BEM FK UI. Setelah ini apalagi yaa..? Kita tunggu kabar selanjutnya dari Kak Rendy..

Yang ingin seperti Kak Rendy, apakah bisa??? Bisa banget dong. Ingat! Belajar dan tanggung jawab akan cita-cita yang diimpikan. Jangan Cuma bercita-cita terus dibayangkan. Apalagi punya cita-cita, tapi kerjaanya cuma rebahan