WAKTU ADALAH UANG, APAKAH SUDAH TEPAT!
Pola Logo Neutron Yogyakarta
WAKTU ADALAH UANG, APAKAH SUDAH TEPAT!
Berita Pendidikan, Kisah Inspiratif, Parenting

WAKTU ADALAH UANG, APAKAH SUDAH TEPAT!

Hampir semua orang menghargai pentingnya waktu bagi kehidupan, namun pandangan akan waktu itu sendiri masih relatif. Sebagian orang mengatakan waktu berjalan dengan cepat dan tidak sedikit pula yang mengatakan waktu berjalan terlalu lambat.

Oleh Gumelar Putra Pratama
28 Mei 2021

WAKTU ADALAH UANG, APAKAH SUDAH TEPAT!

Kamu mungkin tidak asing mendengar istilah waktu adalah uang. Bahkan tidak sedikit motivator bisnis mengatakan hal demikian. Namun, pernahkah kamu bertanya apakah hal tersebut sudah tepat?! Lalu siapa orang yang pertama kali mengatakan hal tersebut?

Banyak nasihat mengenai pentingnya menggunakan waktu agar manusia tidak terlena akan kehidupan dunia dan bermalas-malasan dalam melaksanakan aktifitas. Waktu merupakan seluruh rangkaian ketika proses, perbuatan dan keadaan itu berada atau berlangsung. Dalam hal ini, skala waktu merupakan interval antara dua buah kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian. Dikutip dari detikfinance, New York merupakan kota tersibuk di dunia dimana kegiatan tak henti dilakukan baik dalam kegiatan ekonomi maupun hiburan. Oleh karenanya New York-pun kerap menjadi simbol kehidupan perekonomian dunia.

Hampir semua orang menghargai pentingnya waktu bagi kehidupan, namun pandangan akan waktu itu sendiri masih relatif. Sebagian orang mengatakan waktu berjalan dengan cepat dan tidak sedikit pula yang mengatakan waktu berjalan terlalu lambat. Berjalannya waktu itu sendiri dapat secara sadar atau tidaknya dirasakan oleh manusia. Benjamin Franklin seorang yang disebut one of the Founding Fathers of the United States selalu dikaitkan sebagai pelopor aforisme “Time is Money”, teks tersebut muncul pertama kali dalam majalah The Free-Thinker pada tahun 1719. Namun jauh sebelum itu tertulis, The Online Oxford Dictionary of Proverbs memberikan dua situs yang berbeda mengenai aforisme tersebut dengan frasa yang berbeda. Pertama, berasal dari Yunani Klasik “the most costly outlay is time” yang diucapkan oleh Anthipon, kata “costly” yang diucapkan identik dengan belanja rumah tangga. Kedua, berdasarkan essay English Rhetorician Sir Thomas Wilson yang berjudul A Discourse Upon Usury pada tahun 1572 yang berbunyi “They saye tyme is precious”. Intinya pelopor dari aforisme “Waktu adalah uang” bukanlah Benjamin Franklin. Namun, dialah pencetus pertama dengan frasa tersebut, karena kelak pada tahun 1748 essay Benjamin yang berjudul Advice to a Young Tradesman akan menjadi cikal bakal “waktu adalah uang” itu dipopulerkan.

MEBISO
Sumber: Instagram Mebiso

Keputusan untuk tepat atau tidaknya aforisme tersebut digunakan dalam kehidupan dapat di visualisasikan dengan kurva ini. Mengatur waktu merupakan bagian dari investasi kehidupan yang paling sederhana. Seperti kita ketahui terdapat tiga jenis investasi dalam kehidupan. Pertama, investasi secara NYATA seperti bisnis, real estate, tanah, transportasi, jalan raya. Kedua, investasi secara TUNAI seperti saham, obligasi, emas, crypto. Ketiga, investasi secara TAK TERLIHAT seperti hak paten, hak cipta, nama baik, reputasi, waktu, kursus. Pada kurva tersebut terlihat bahwa hubungan antara waktu dan uang dapat berbeda pengaplikasiannya terhadap orang yang sukses dengan orang yang menengah.

Orang sukses dalam jangka panjang akan menggunakan waktunya dengan tidak mengeluarkan banyak uang. Seperti halnya membaca buku, belajar, mencari informasi hal baru, berolahraga, membuka usaha kecil. Mereka cenderung berinvestasi di awal, namun dengan adanya aktifitas tersebut justru pendapatan yang mereka dapatkan kelak akan jauh lebih besar dalam jangka panjang. Berbeda halnya dengan orang menengah, antara pendapatan dan pengeluaran berbanding lurus, yang artinya jika pendapatannya naik maka naik juga pengeluarannya. Hal ini berlaku dalam jangka pendek maupun panjang. Orang yang menengah akan mengalami kesulitan di masa tuanya karena ketika mereka kelak tidak memiliki pendapatan, pengeluaran tersebut mungkin akan terus meningkat disebabkan salah mengatur keuangan di awal. Meskipun ini hanyalah opini penulis mengenai waktu adalah uang, aforisme tersebut bukan berarti menandakan manusia harus bekerja terus tanpa henti, ada yang lebih penting dari sekedar uang yaitu adalah kesempatan. Manusia dapat mencari banyak uang, tapi mereka akan lupa bahwa waktu tak akan pernah kembali lagi. Bahkan jauh sebelum Anthipon mengucapkan hal mengenai waktu, Allah SWT telah menuliskan hal mengenai waktu dalam Surah Al Ashr, demi waktu asar. Dalam surat tersebut menegaskan seluruh manusia merugi karena menyia-nyiakan waktu fajar atau waktu muda. Akibatnya, di waktu duha (usia produktif) ia tidak bisa berkarya sehinga di waktu asar pun ia akan merugi.


Sumber Referensi:

Al-Qur’an Surah Al Ashr

Detik Finance. (2018). Deretan 10 Kota Tersibuk di Dunia. [Online] melalui https://finance.detik.com/foto-bisnis/d-4111691/deretan-10-kota-tersibuk-di-dunia diakses pada tanggal 9 Mei 2021

Media Bisnis Online. (2021). Orang Sukses vs Orang Menengah. [Online] melalui https://www.instagram.com/p/B_UieDFHuku/?utm_source=ig_web_copy_link diakses pada tanggal 9 Mei 2021

OXP. (2009). The Oxford Dictionary of Proverbs edited by Jennifer Speake, Time, Oxford Reference Online, Oxford University Press.

Quote Investigator. (2010). “Time is Money. Benjamin Franklin?” [Online] melalui https://quoteinvestigator.com/2010/05/14/time-is-money/ diakses pada tanggal 9 Mei 2021

The Free-Thinker. (1719). “Time is Money, Benjamin Franklin”. [Online] melalui https://books.google.co.id/books?id=zWFJAAAAMAAJ&q=%22is+money%22&redir_esc=y#v=snippet&q=%22is%20money%22&f=false diakses pada tanggal 9 Mei 2021

Wikipedia Benjamin Franklin. (2021). Benjamin Franklin. [Online] melaui https://en.wikipedia.org/wiki/Benjamin_Franklin diakses pada tanggal 9 Mei 2021