MATHEMATICS AS A CHARACTER BUILDER
Pola Logo Neutron Yogyakarta
MATHEMATICS AS A CHARACTER BUILDER
Tips Belajar, Berita Pendidikan, Parenting

MATHEMATICS AS A CHARACTER BUILDER

Pentingnya peranan ilmu matematika dalam pembentukan karakter.

Oleh Falviana Yulia Dewi
03 November 2020

Character builder adalah pembangun karakter diri yang terdiri dari dua suku kata yaitu “Character” dan “Builder”. Menurut Puskur(2010), Character sendiri memiliki arti watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakininya dan digunakannya sebagai landasan untuk cara pandang berpikir, bersikap dan bertindak sedangkan Builder adalah pembangun.Sehingga Mathematics as a Character Builder memiliki arti Ilmu Matematika yang meliputi pola berfikir sebagai pembangun watak, tabiat, akhlak atau kepribadian seseorang. Nilai karakter yang dapat di ambil dari pembelajaran matematika adalah teliti, cermat, hemat, jujur, tegas, bertanggung jawab dan masih banyak yang lain. Dengan adanya artikel ini diharapkan dapat membuka wawasan pembaca akan pentingnya peranan ilmu matematika dalam pembentukan karakter.

Mengapa matematika? Karena ilmu matematika sendiri dapat digunakan untuk menata nalar seseorang yang berguna untuk membentuk kepribadiannya. Berikut beberapa pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika :

1. Teliti, cermat dan hemat

Matematika merupakan ilmu hitung yang mana seseorang dituntut untuk mengerjakan soal matematika dengan teliti dan cermat. Seperti dalam penggunaan simbol perkalian. Terkadang perkalian dapat dituliskan dengan simbol silang, simbol titik, kadang juga ada yang tidak menggunakan simbol, atau hanya dipisah dengan tanda kurung, seperti . Apabila dalam penulisan dan penyelesaian perkalian tersebut kita kurang teliti dan cermat,maka pengerjaan kita bisa salah, misal yang seharusnya , tetapi kita lupa menambahkan kurung diantara -3, maka hasilnya akan berbeda menjadi . Untuk itu permasalahan matematika perlu dikerjakan dengan teliti dan cermat, cek ulang setiap langkah, karena apabila ada langkah diawal yang salah, maka hasil akhirpun juga akan salah. Matematika juga melatih sikap hemat, mengapa? Karena penyelesaian matematika tidak pernah bertele-tele, kalimatnya ringkas, to the point dan mudah dipahami.

2. Jujur, tegas dan bertanggung jawab

Matematika juga dapat membentuk sikap jujur, tegas dan bertanggung jawab. Tegas yang dimaksut adalah matematika dengan tegas menyatakan bahwa 2 ditambah 3 pasti 5. dan matematika sendiri dengan tegas mengatakan bahwa 2+3=5 adalah benar. Seandainya 2 ditambah 3 bukan 5 maka matematika akan tegas mengatakan bahwa itu salah dengan berbagai pembuktian, yang menunjukkan bahwa pembuktian matematika dapat membentuk sikap jujur dan bertanggung jawab. Pembuktian-pembuktian matematika harus dikerjakan berdasarkan langkah-langkah yang kuat dan akurat, tidak boleh sembarangan, semuanya sudah tercantum dalam aksioma-aksioma dan teorema-teorema matematika. Artinya dari penyelesaian matematika kita sudah diajarkan untuk setiap perkataan, kehendak dan perbuatan harus berdasarkan pada sumber yang benar.

3. Pantang menyerah dan percaya diri

Dalam mempelajari ilmu matematika sebenarnya kita juga diajarkan untuk menjadi sosok yang pantang menyerah dan percaya diri. Dimana ketika kita dihadapkan dengan sebuah persoalan dan kita tidak bisa menyelesaikannya maka kita tidak boleh menyerah, kita harus terus berusaha agar persoalan tersebut dapat diselesaikan. Saat gagal atau tidak dapat menjawab, kita dituntut untuk mencari solusi lain, seperti yang kita ketahui bahwasanya matematika tidak hanya memiliki satu solusi dalam satu permasalahan, untuk itu kita harus terus menggunakan kekuatan berfikir kita untuk terus mencari solusi lain dan memotivasi diri untuk percaya bahwa kita bisa menyelesaikan persoalan tersebut. Kegagalan dengan satu cara jangan sampai mengurangi semangat kita untuk mencari cara lain.

Selain pendidikan karakter, matematika juga bisa dijadikan motivasi hidup seperti rumus dibawah ini :

1/2 = 0,5

Jika kita memberi dengan berharap sesuatu yang lebih besar, maka kita hanya mendapat setengah

1/1 = 1

Jika kita memberi dengan harapan yang sama, maka kita akan mendapat hal yang sama

0/1 = 0

Jika kita tak memberi tapi mengharapkan sesuatu, maka kita tidak akan memperoleh apapun

1/0 = ~

TAK TERHINGGA, ternyata dengan ikhlas membuat kita jauuuhhhh lebih beruntung :)

Pesan : ambil hal positif dari setiap pelajaran yang kita pelajari dan buang hal negatifnya, karena apapun itu, kelak akan berguna bagi kita semua untuk menghadapi kehidupan yang sesungguhnya :)