SNMPTN Telah Tiba ( bagian keempat )
Pola Logo Neutron Yogyakarta
SNMPTN Telah Tiba ( bagian keempat )
Tips Belajar, Berita Pendidikan, Kisah Inspiratif, Tips Mengajar, Parenting, Kisi Kisi, Belajar menyenangkan

SNMPTN Telah Tiba ( bagian keempat )

Banyak survei menunjukkan bahwa sumber kegelisahan terbesar para siswa di Sekolah Menengah Atas adalah masalah pemilihan jurusan di Perguruan Tinggi, bener nggak ? Sebagian besar mereka bingung dan ragu-ragu dalam menentukan pilihan jurusan yang akan diambil.

Oleh Imam Pujianto
18 Desember 2021

Banyak survei menunjukkan bahwa sumber kegelisahan terbesar para siswa di Sekolah Menengah Atas adalah masalah pemilihan jurusan di Perguruan Tinggi, bener nggak ? Sebagian besar mereka bingung dan ragu-ragu dalam menentukan pilihan jurusan yang akan diambil.

Mengapa memilih jurusan bisa memberikan stres yang besar bagi para siswa ? Karena jurusan yang akan mereka ambil merupakan penentu masa depannya. Nama jurusan yang mereka tulis di data pendaftaran masuk Perguruan Tinggi akan menjadi bagian penentu jalan hidup mereka selanjutnya . Mereka menyadari bahwa memilih jurusan sama dengan memilih kehidupan, bukan hanya sekedar memilih tempat sekolah belaka ( ciee..keren nggak kalimatnya ?). Mereka juga sadar benar, bahwa jika merasa salah jurusan setelah kuliah, maka ongkos yang harus dipikulnya sangat besar: kuliah terhambat, hati yang tidak ‘enjoy’, biaya yang terbuang sia-sia, dan waktu yang tak bisa digantikan. Syukur kalau masih bisa pindah jurusan, bagaimana kalau pindah jurusan tidak mungkin dilakukan karena sudah sedemikian besar biaya yang dikeluarkan?

Kebingungan dan keragu-raguan saat memilih jurusan pada umumnya bersumber dari tiga sebab. Pertama, siswa kurang mengenal jurusan-jurusan di Perguruan Tinggi dan prospektusnya. Sebagian besar siswa hanya mengenal sedikit saja jurusan-jurusan yang ada di Perguruan Tinggi. Mereka hanya tahu jurusan-jurusan yang paling populer saja. Akibatnya, pilihan yang bisa mereka buat pun menjadi sangat terbatas. Maklum, mereka tidak banyak tahu pilihan-pilihan yang tersedia bagi mereka. Kalaupun mereka tahu, mereka pura-pura tidak tahu. Bagi mereka tidak ada jurusan lain yang memberi jaminan masa depan selain Kedokteran, Teknik Elektro, Teknik Industri, Akuntansi, Psikologi, Manajemen dan sederet jurusan favorit lainnya. Pada saat yang sama, mereka tahu betul bahwa jurusan favorit yang mereka pilih tidak mudah untuk dimasuki karena begitu banyak peminatnya, padahal daya tampungnya terbatas..

Kedua, siswa kurang mengenal diri mereka sendiri. Mereka tidak tahu apa yang cocok bagi mereka. Sebagian hanya ikut-ikutan teman, mengikuti saran orangtua, atau melihat tren, tanpa mereka tahu apa yang sebenarnya mereka inginkan sendiri. Akibatnya mereka tertarik sana-sini tapi malah jadi kebingungan. Mereka tidak tahu mana jurusan-jurusan yang sesuai untuk diri mereka. Di sisi lain, mereka berpacu dengan waktu. Mau tidak mau mereka harus menentukan pilihan. Tak heran jika mereka sangat digelisahkan oleh hal tersebut.

Ketiga, kekhawatiran terhadap kemampuan ekonomi keluarga sebagai penopang biaya. Kondisi ini menghinggapi mereka yang berada pada level ekonomi menengah ke bawah. Tentu saja kondisi ini akan membatasi pilihan karena mereka harus mencari jurusan yang berbiaya “ rendah “ dan cepat selesai kuliah plus dapat kerja. Seperti kita ketahui, saat ini relatif tidak ada jurusan dalam kuliah di Perguruan Tinggi yang berbiaya rendah. Kalaupun di Perguruan Tinggi disediakan fasilitas bea siswa, jumlahnya terbatas dan dengan seleksi yang ketat pula. Udah dulu curhatnya ya…sekarang kita beralih ke topik pertimbangan-pertimbangan memilih jurusan.

Diterima di perguruan tinggi dan bisa kuliah dengan lancar adalah dua hal yang berbeda. Banyak mahasiswa yang sudah susah payah mengikuti seleksi dan diterima di jurusan dan perguruan tinggi yang dipilihnya tetapi kandas di tengah jalan, entah karena drop out ( DO ), keluar atas keinginan sendiri karena tidak suka dengan jurusan yang dipilihnya atau karena sebab lain. Mengapa hal tersebut bisa terjadi ? Karena mereka tidak menggunakan pertimbangan yang matang saat memilih jurusan. Lalu apa yang penting untuk dipertimbangkan dalam memilih jurusan ?

Minat

Kuliah di jurusan yang menjadi bidang minatnya pasti akan jauh lebih nyaman daripada kuliah pada jurusan yang tidak menjadi bidang minatnya. Masalahnya, banyak siswa yang tidak tahu bidang minatnya, betul nggak ? ngaku aja…Terus gimana caranya kita tahu apa yang menjadi bidang minat kita ? Ya, tes psikologi lah…tapi kan mahal. Ya kalau mahal, kamu tes swab antigen aja, lebih murah…hehehe nggak nyambung ya

Ada kok cara mengetahui bidang minat kamu jika dihubungkan dengan pilihan jurusan. Kamu bisa cek tuh dari nilai-nilai pelajaranmu selama di SMA. Banyak penelitian yang sudah membuktikan bahwa minat akan berkorelasi positif dengan prestasi. Artinya jika nilai matematika kamu tinggi, kamu diasumsikan berminat pada bidang yang berhubungan dengan matematika, misalnya jurusan / prodi ilmu statistik, ilmu komputer, teknik informatika dan lain-lain. Jika nilai kimia kamu lebih dominan, kamu punya peminatan pada bidang yang berhubungan dengan kimia. Jurusan yang tepat kamu ambil adalah farmasi, kimia, teknik lingkungan.

Kemampuan

Kemampuan yang saya maksud adalah kemampuan dasar yang dibutuhkan di jurusan yang akan kamu pilih. Semisal untuk jurusan Teknik Sipil, kamu musti menguasai matematika dan fisika. Jadi kalau matematika dan fisika kamu lemah, jangan coba-coba ambil teknik sipil karena seandainyapun diterima, kamu akan kesulitan dalam mengikuti perkuliahan. Demikian pula jika kamu ingin mengambil jurusan ilmu ekonomi / ekonomi pembangunan, matematika kamu juga harus kuat karena di jurusan ilmu ekonomi kamu akan banyak bertemu dengan mata kuliah yang banyak mengandalkan ilmu dasar matematika.

Informasi yang sempurna

Carilah informasi yang banyak sebagai bahan pertimbangan kamu untuk memilih jurusan. Cari dan gali informasi dari banyak sumber seperti orang tua, saudara, guru, teman, bimbel, tetangga, konsultan pendidikan, kakak kelas, teman mahasiswa, profesional, dan lain sebagainya. Jangan mudah terpengaruh dengan orang lain yang kurang menguasai informasi atau sekedar ikut-ikutan teman / trend.

Internet juga merupakan media yang tepat dan bebas untuk bertanya kepada orang-orang di dalamnya tentang apa yang ingin kamu ketahui. Cari situs forum atau chating melalui messenger dengan orang yang dapat dipercaya. Semua informasi yang didapat dirangkum dan dijadikan bahan untuk membantu memilih jurusan.

Lokasi dan Biaya

Bagi orang yang hidup dalam ekonomi atas, memilih jurusan tidak akan menjadi masalah. Biaya yang nantinya harus ditanggung dapat diselesaikan dengan mudah baik dari pengeluaran studi, biaya hidup, lokasi tempat tinggal, dan lain sebagainya. Bagi masyarakat golongan menengah ke bawah, lokasi dan biaya merupakan masalah yang sangat diperhitungkan.

Jika dana yang ada terbatas maka pilihlah lokasi kuliah yang dekat dengan tempat tinggal atau lokasi luar kota yang memiliki biaya hidup yang rendah. Pilih juga tempat kuliah yang biaya pendidikan tidak terlalu tinggi. Jika dana yang ada nanti belum mencukupi, maka carilah beasiswa, keringanan, pekerjaan paruh waktu / freelance atau sponsor untuk mencukupi kebutuhan dana yang kamu butuhkan. Jangan jadikan pula uang sebagai faktor yang sangat menghambat masa depan kamu.

Daya Tampung Jurusan / Peluang Diterima

Perhatikan daya tampung jurusan di PTN. Jurusan favorit pada umumnya memiliki kuantitas yang terbatas dan diperebutkan oleh banyak orang. Jangan membebani diri kamu dengan target untuk berkuliah di tempat tertentu dengan jurusan tertentu yang favorit. Kamu bisa stres jika kehendakmu tidak terpenuhi. Buat banyak pilihan tempat kuliah beserta jurusannya. Ukur kemampuan untuk melihat sejauh mana peluang menempati suatu jurusan di tempat favorit.

Masa Depan Karir dan Pekerjaan

Lihatlah ke depan setelah kamu lulus nanti. Apakah jurusan yang kamu ambil nanti dapat mengantarmu untuk mendapatkan pekerjaan dan karir yang baik? Banyak jurusan-jurusan yang saat ini lulusannya menganggur tidak bekerja. Tidak hanya orang dari jurusan tertentu saja yang dapat bekerja pada suatu profesi, karena saat ini rekrutmen perusahaan dalam mencari tenaga kerja tidak melihat seseorang dari latar belakang pendidikan saja, namun juga pengalaman. Tetapi jika kompetensi, keberanian dan kemampuanmu jauh dari orang-orang normal, maka jurusan apapun yang kamu ambil sah-sah saja.

Biarkanlah hati dan akal sehat Anda bicara tanpa adanya campur tangan dari orang lain. Konsultasikan dengan orang tua dan orang lain yang anda percayai. Pemilihan jurusan kuliah sangat menentukan masa depan kamu.